menu

Welcome...Pasang Status Facebook Sahabat Disini

Kamis, 06 Oktober 2011

PAKTO 88 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah bersama BI melangkah lebih lanjut dalam deregulasi perbankan dengan mengeluarkan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang menjadi titik balik dari berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971-1972. Pakto 88 adalah aturan paling liberal sepanjang sejarah Republik Indonesia di bidang perbankan. Pemberian izin usaha bank baru yang telah diberhentikan sejak tahun 1971 dibuka kembali oleh Pakto 88.

Hanya dengan modal Rp 10 milyar maka seorang pengusaha bisa membuka bank baru. Dan kepada bank-bank asing lama dan yang baru masuk pun diijinkan membuka cabangnya di enam kota. Bahkan bentuk patungan antar bank asing dengan bank swasta nasional diijinkan.Reserve requirement bank lokal dari 15% menjadi 2%. Kebijakan Pakto tersebut menyebabkan peningkatan uang yang beredar di pasar.
Pakto 88 memberikan kemudahan untuk mendirikan bank swasta baru, memberikan izin bagi perusahaan asing untuk beroperasi di luar Jakarta, memberikan kemudahan bagi bank sehat untuk ekspansi (dengan cara memberikan kredit). Dengan kata lain, kebijakan Pakto 1988 merupakan kebijakan agresif untuk ekspansi.
Dengan berbagai kemudahan Pakto 88, jumlah bank komersial naik 50 persen dari 111 bank pada Maret 1989 menjadi 176 bank pada Maret 1991. Banyaknya jumlah bank membuat kompetisi pencarian tenaga kerja, mobilisasi dana deposito dan tabungan juga semakin kompetitif.

Perusahaan yang diberikan kredit pun memiliki kesempatan untuk berkembang secara agresif. Pertumbuhan agresif perusahaan perusahaan di Indonesia menyebabkan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah tahun 1988.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1mgEPZmJo18PFw61rfzK6qq6ImmbsyeddgqLISrtLb1xXcLvqS0J2vjXfvbx5mkLBj4bX55P67Xe5m8O016_0HHyHudtYWprovjObm7p9bPvhfdJGmuyDlyAuHjT1-4ZsYvE4ydECdZF/s320/123.JPG

Penyebabnya, walaupun uang yang beredar di masyarakat tinggi, namun sebagian besar digunakan untuk perusahaan. Dapat dilihat dari tingkat inflasi pada tahun-tahun tersebut yang relative lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0trtX_c45q_DCufSkaVvTu-yp_on7WGJK4p0zTisrdZWATjU0EijFLvSKG3bipdZ9bSSwG2mNQ_5DQeM9orz9E3rlx6MYb8kCw_z19_RvmvNamYCym0WvTi837z66eGXuFtolNJRRrjiK/s320/1234.bmp

Hal tersebut menandakan bahwa perusahaanlah yang memutar roda perekonomian.
Pertimbangan pemerintah adalah tahun 1988 dijadikan tahun untuk ekspansi dan tahun 1991 – 1994 untuk menguatkan perbankan Indonesia. Namun kebijakan yang terlalu bebas tersebut menyebabkan banyak pihak yang dirugikan karena tidak profesionalnya bank ( terutama dalam memberikan pinjaman kredit)
Anda sedang membaca artikel tentang PAKTO 88 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA dengan URL http://nakaku.blogspot.com/2011/10/pakto-88-dan-dampaknya-terhadap.html, nakaku mengizinkan Anda untuk menyebar luaskannya atau copy-paste artikel PAKTO 88 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA ini jika memang bermanfaat bagi anda dan orang lain, karena slogan nakaku "Menabur Ketulusan Menuai Kebahagiaan" namun jangan lupa untuk meletakkan link PAKTO 88 DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA sebagai sumbernya.

0 komentar:

Berikan Komentar Sahabat Nakaku
Langganan Artikel Nakaku

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Jika memang sahabat Nakaku mau copy artikel dan tidak untuk disalah gunakan ikuti langkah berikut :
1. Buka tools
2. option
3. content
4. hilangkan tanda centang enable javascript
5. Selesai

Ini juga berlaku buat blog2 lain yang gak bisa di copy paste koq .
Nakaku Update Ini Milik Fredian Maechosa/object>
|SELAMAT DATANG DI NAKAKU MEDIA|TEMPATNYA DOWNLOAD BAHAN KULIAH, PUISI, TRIK BLOG, SHARE PENGALAMAN DAN ILMU PENGETAHUAN|